Pages

Selasa, 29 Desember 2015

Review Game: Watch Dog




Watch Dogs | Featured
Kamu yang merupakan penggemar komik atau film Watchmen tentunya tahu peribahasa latin yang saya tuliskan di atas. “Quis custodiet ipsos custodes?”memiliki arti “Who watches the watchmen?” yang kalau diartikan lagi adalah “Siapa yang mengawasi para pengawas?”. Peribahasa tersebut memiliki maksud yang berhubungan dengan pengawasan, keamanan, dan pemerintahan, sangat cocok dengan tema cerita dari game yang saya reviewdi artikel ini, Watch Dogs.

Sebelum membahas game ini lebih jauh, saya akan mengenalkan Watch Dogs kepada kamu yang belum terlalu mengenalnya. Watch Dogs adalah sebuah game action adventure open-world yang dikembangkan oleh Ubisoft. Game ini pertama kali diumumkan dua tahun lalu dan dipromosikan sebagai salah satu game next-gen yang paling pertama kali dipamerkan untuk publik.

Promosi yang dilakukan Ubisoft untuk mengenalkan Watch Dogs ke masyarakat pun tidak main-main. Berbagai hal yang menghabiskan uang dilakukan untuk meningkatkan hype para gamer kepada game ini. Hasilnya? Antisipasi yang sangat besar muncul dari banyak gamer untuk Watch Dogs.Tapi apakah antisipasi tersebut terbayar dengan kualitas game ini? Cek langsung saja review berikut.

Penuh Klise Film Laga Hollywood

Watch Dogs | Screenshot 1

Watch Dogs bercerita tentang kisah Aiden Pearce. Seorang kriminal yang melancarkan aksinya dengan memanfaatkan infrastruktur kota yang disebut ctOS. Dengan melakukan hack pada ctOS, Aiden dapat mencuri berbagai hal mulai dari uang, informasi, sampai akses ke berbagai hal terlarang. Sepak terjangnya ini menyebabkan dia menjadi buronan organisasi misterius yang akhirnya berakibat pada tewasnya keponakan dia.

Kejadian ini membuat Aiden memutuskan untuk mengejar dan membalaskan dendam pada orang-orang yang bertanggung jawab atas nasib keluarganya ini. Dari situlah petualangan kamu sebagai Aiden dimulai.

Watch Dogs memiliki tema yang sangat menarik, yaitu tentang pengawasan, teknologi, dan kriminalitas. Game ini memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi game dengan cerita yang unik dan penuh kritik sosial, tapi sering kali hal tersebut ditutupi dengan adegan aksi yang terlalu penuh testosteron.

Kalau diperumpamakan, rasanya cerita dalam Watch Dogs ini memiliki feelyang sama dengan cerita dari film seperti Swordfish ataupun Live Free or Die Hard. Kedua film tersebut memiliki tema teknologi informasi yang sangat kental. Banyak jargon-jargon yang berhubungan dengan dunia komputer dapat kamu temukan, tapi tetap saja kedua film tersebut adalah film laga yang menjual adegan baku tembak saja. Hal seperti itulah yang persis saya rasakan dalam cerita Watch Dogs.

Meskipun begitu, game ini memiliki sebuah feature unik yang sangat luar biasa. Sebagai Aiden Pearce, kamu memiliki kemampuan untuk meretas apapun, termasuk mencuri informasi dari orang-orang yang berkeliaran di kota Chicago. Terkadang informasi-informasi yang muncul dari bagian itu sangatlah menarik dan bisa memberikan efek tersendiri kepada beberapa pemain seperti saya.

Contohnya seperti pada sebuah misi di mana Aiden harus menyelinap ke sebuah organisasi perdagangan manusia. Di tempat itu saya membaca deskripsi beberapa korban human trafficking seperti seorang pelajar wanita yang diculik untuk diperdagangkan, sampai ke hal tidak bermoral yang menunjukkan seorang wanita keterbelakangan mental yang dilibatkan dalam prostitusi. Hal-hal tersebut sangatlah kontroversial, tapi di lain pihak kalimat-kalimat simpel itu mampu membuat saya semakin membenci karakter antagonis dalam game, sekaligus membuat saya sedikit sadar akan fakta gelap di dunia kita yang mungkin tidak pernah kita pedulikan.

Selain itu game ini juga mengkritisi isu-isu privasi yang biasa muncul menjadi topik hangat di internet beberapa tahun terakhir. Kritikan ini Ubisoft sampaikan melalui berbagai adegan yang diambil dari kamera yang bisa kamu hack di berbagai server ctOS yang tersebar di kota.

Antusiasme Gameplay Yang Berlebihan

Watch Dogs | Screenshot 4

Di atas saya sudah menyinggung tentang besarnya hype yang Ubisoft bangun untuk menyambut kehadiran Watch Dogs, sayangnya hal ini bisa dibilang justru menjadi suatu hal yang membuat banyak fans kecewa. Antisipasi gamer sudah sangatlah tinggi terhadap game ini, sehinggagameplay berkualitas tinggi pun masih dianggap kurang oleh banyak orang.

Secara sepintas, perasaan yang saya rasakan sat bermain Watch Dogssangatlah mirip dengan pada saat saya bermain Grand Theft Auto V (GTA V).Game ini merupakan sebuah game action adventure open-world yang mengizinkan kamu untuk mengelilingi kota, mengendarai berbagai jenis kendaraan, melakukan misi sampingan, dan juga tentu saja misi utama.

Bedanya, dalam Watch Dogs kamu dapat melakukan hacking kepada berbagai fasilitas yang ada di kota. Hacking ini pun sebetulnya bukanlah hal yang spesial, sekedar pemanis tambahan yang seandainya dihilangkan akan membuat Watch Dogs menjadi game open-world biasa lainnya.

Satu hal yang betul-betul sangat saya sayangkan dari Watch Dogs adalah adegan aksi yang bisa kamu temukan di sini. Meskipun memiliki feature hacking yang sangat menjual, Watch Dogs bisa dibilang sedikit membunuh fungsi feature ini. Ubisoft menjanjikan bahwa dalam game ini kamu bisa memilih berbagai cara untuk menyelesaikan masalah, seperti dengan cara baku tembak langsung, stealth, atau tidak perlu bergerak sama sekali dan hanya memanfaatkan teknologi hacking saja untuk menyelesaikan sebuah misi. Meskipun hal ini benar setengahnya, misi yang ada di Watch Dogs tetap didesain dengan gaya yang memaksa pemain untuk bergantung kepada aksi baku tembak.

Dalam game lain yang menjanjikan hal yang sama seperti Deus Ex: Human Revolution atau Dishonored, saya bisa saja menyelesaikan misi tanpa membunuh satu orang pun, namun dalam Watch Dogs, Ubisoft seakan-akan memaksa kamu untuk merasakan aksi baku tembak yang biasa ditemukan di game cover shooter lainnya. Hal ini sangat disayangkan karena jujur saja, bisa menghabisi musuh tanpa harus berpindah tempat dan hanya menggunakan lingkungan adalah sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan. Sama menyenangkannya seperti pada saat Batman menakuti lawan-lawannya dengan aksi penuh stealth di seri Arkham.

Setidaknya di bagian pemanfaatan lingkungan, Ubisoft cukup sukses membuat Watch Dogs menyenangkan, walaupun hal ini dirusak oleh aksi baku tembak yang standar.

Satu hal yang saya kurang suka dari Watch Dogs adalah, tidak saja banyak misi yang repetitif di game ini, tapi tingkat kesulitan yang akan kamu temukan di misi-misinya juga bisa dibilang cukup susah. Untungnya kamu sedikit terbantu dengan sistem skill yang biasa ditemukan di game bergenre RPG. Setiap kali menyelesaikan misi, kamu akan mendapatkan XP yang jika dikumpulkan akan berubah menjadi skill points yang bisa digunakan untuk membeli berbagai skill. Bagian ini menurut saya adalah bagian yang cukup unik yang bisa kamu temukan di Watch Dogs.

Meskipun misi-misi di Watch Dogs didominasi oleh misi-misi kejar-kejaran atau tembak-tembakan, kamu masih tetap akan menemukan variasi yang menyenangkan dalam game ini. Bahkan ada misi dalam game yang memiliki gameplay keren layaknya game iPad yang berjudul Republique.

Source : https://id.techinasia.com/review-watch-dogs/

0 komentar:

Posting Komentar