Pages

Selasa, 29 Desember 2015

Review Game: Grand Theft Auto V

Grand Theft Auto V | Screenshot (1)

Seri Grand Theft Auto (atau akrab disingkat GTA) merupakan seri game yang luar biasa populer dari developer Rockstar. Seri ini bermula dari sebuahgame open-world 2D dengan sudut pandang kamera top-down dan kepopuleran yang biasa saja, menjadi sebuah game open-world 3D yang sering kali menjadi patokan dasar untuk game lain dengan genre sejenis. Di seri utamanya yang kelima (karena banyak sekali spin-off dari seri Grand Theft Auto), Rockstar kembali menunjukkan kemampuannya untuk menyajikan sebuah dunia yang seru untuk diporak-porandakan, serta cerita yang penuh dengan satire dan referensi ke hal-hal yang berbau ke sosial politik serta kultur populer.

Sebagai salah satu game terbesar di tahun 2013, dan juga merupakan salah satu perilisan ulang terbesar di tahun 2014, sudah sepantasnya kalau Games in Asia akan menyajikan ulasan lengkap game ini untuk kamu. Tapi karena Games in Asia belum pernah menyajikan review Grand Theft Auto V secara lengkap, maka dalam artikel ini saya akan membahas GTA V secara keseluruhan, ditambah dengan perbedaan-perbedaan yang dapat kamu rasakan di versi console generasi lalu dengan generasi sekarang. Tanpa basa-basi lagi karena saya tidak mau Trevor memukuli saya yang membuka artikel ini terlalu panjang, langsung saja kita masuk ke pembahasannya.

Salah satu hal yang paling seru di Grand Theft Auto V adalah cerita yang diusungnya. Sebuah perubahan paling besar yang dapat kamu temukan di sini adalah adanya tiga karakter sekaligus yang menjadi pemeran utama. Masing-masing karakter memiliki karakteristik unik tersendiri yang membuat game semakin menarik. Kamu akan dikenalkan dengan Michael De Santa yang merupakan seorang pria paruh baya dengan memiliki masalah depresi karena keluarganya yang meskipun berkecukupan bisa dibilang berantakan. Karakter kedua adalah Franklin Clinton, seorang pemuda kulit hitam yang berusaha untuk meniti karir di jalur kriminal sekaligus ingin keluar dari lingkungannya. Terakhir tentu saja Trevor Philips, seorang psikopat paruh baya dan teman satu komplotan Michael dari bertahun-tahun yang lalu.

Hubungan ketiga karakter ini, sekaligus intrik pribadi mereka, membuatGrand Theft Auto V menjadi salah satu game dengan cerita paling menarik yang dirilis beberapa tahun terakhir. Selain adanya sudut pandang yang sangat bervariasi, game ini juga memiliki kualitas writing yang sangat bagus dan dijamin bisa membuat kamu tertawa sekaligus menjadi lebih kritis. Kenapa bisa jadi lebih kritis? Karena seperti yang sempat saya singgung di atas, banyak satire dan sindiran terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan isu sosial dan politik dapat kamu temukan di sini.

Selain menambah kedalaman tersendiri dari segi naratif, adanya tiga protagonis yang bisa kamu mainkan di sini tentunya juga menambah serugameplay dari Grand Theft Auto V. Ditambah lagi selama kamu mengendalikan seorang karakter, karakter lainnya tidak hanya akan diam begitu saja. Bisa jadi saat kamu tengah mengendalikan karakter kemudian berpindah ke karakter lain, karakter baru tersebut akan tengah sibuk melakukan aktivitas tertentu. Misalnya saja karakter seperti Trevor yang tiba-tiba akan kamu kendalikan dalam keadaan hang-over di tempat antah-berantah dengan hanya menggunakan celana dalam saja.

Tidak lupa juga kamu bisa saja bertemu protagonis yang lain ketika tengah berjalan-jalan keliling Los Santos. Jika ini terjadi, kamu akan disuguhi dengan obrolan-obrolan tertentu yang jelas sangat menarik untuk diikuti. Melihat betapa dinamisnya Grand Theft Auto V sering kali membuat saya kagum game ini bisa dirilis di mesin setua PlayStation 3 dan Xbox 360 dan bisa muat dalam sekeping Blu-ray saja.

Jika kamu sudah memainkan Grand Theft Auto: San Andreas, tentunya kamu cukup familer dengan kota Los Santos yang merupakan satu dari tiga kota yang terdapat di negara bagian San Andreas (dengan dua kota lainnya adalah San Fierro dan Las Venturas). Grand Theft Auto V akan berlokasi di Los Santos lagi, tapi jangan harap kamu bisa mengunjungi tempat yang sama persis dengan yang ada di GTA: San Andreas, karena Los Santos yang ada digame ini berbeda dengan Los Santos yang kamu kenal.

Los Santos yang ada di Grand Theft Auto V terletak di sebuah pulau yang dikelilingi lautan, jadi entah bagaimana nantinya Rockstar akan menghubungkan kota ini dengan dua kota lainnya. Berbeda dengan Grand Theft Auto sebelumnya, dan cukup mirip dengan GTA: San Andreas, di sini kamu tidak hanya bisa berkeliling kota saja, tapi bisa juga mendaki gunung, menjelajahi hutan, dan berjalan-jalan di padang pasir ala Amerika (jadi jangan berharap ada unta ya). Sedikit hiburan juga bagi para penggemar San Andreas, di sini kamu masih tetap akan menemukan Grove Street Home alias gang rumah CJ dari GTA: San Andreas, bahkan ada misi yang melibatkan tempat ini juga.

Satu hal yang selalu membuat saya kepikiran, menurut Rockstar peta Grand Theft Auto V merupakan peta dalam video game terbesar (setidaknya ketika versi PS3 dan Xbox 360 dirilis), bahkan dikatakan bahwa peta dari game ini lebih besar dari gabungan peta Red Dead Redemption, GTA: San Andreas, dan GTA IV. Meskipun begitu, saat memainkan game ini saya merasa bahwa dunia yang saya jelajahi di GTA: San Andreas lebih besar daripada GTA V. Entah karena medan serta kota yang lebih bervariasi, atau mungkin karenaSan Andreas lebih bisa memberikan ilusi tempat yang besar dari pada GTA V.

Tapi meskipun keseruan dan feel petualangan yang saya rasakan ketika menjelajahi GTA: San Andreas lebih menarik daripada GTA V, tetap saja tidak bisa dipungkiri bahwa Los Santos di GTA V merupakan tempat yang cukup seru untuk dijelajahi. Seberapa seru? Mulai dari untuk melakukan kegilaan seperti kebut-kebutan atau aksi anarkis, sampai ke sekedar melihat-lihat pemandangan atau bersepeda ke atas gunung mencari hantu, semuanya sangat asyik untuk menghabiskan waktu luang kamu (atau bahkan untuk menghabiskan waktu sibuk kamu).

Source : https://id.techinasia.com/review-grand-theft-auto-v/

0 komentar:

Posting Komentar