Ø BANJIR
Penyebab
banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia.Dan
berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk
Indonesia :
- Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka
waktu yang lama.
- Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan
batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
- Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian
sumber saluran air tersumbat.
- Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang
terjadi pada bencana di situ gintung
- Penebangan hutan secara liar dan tidak
terkendali.
- Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang.
Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir
- Kiriman atau bencana banjir bandang.
- Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal,
hingga tidak menyerap air.
- Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong
diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan
tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam Jakarta yang sering terjadi
bencana banjir.
Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu
dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa
seperti situ gintung ataupun bajir bandang yang sering terjadi di indonesia.
seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti
alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.
Ø GEMPA BUMI
Setelah gempa bumi dahsyat yang terjadi Jepang pertengahan Maret lalu,
tampaknya bencana ini semakin sering terjadi diberbagai belahan dunia termasuk
di Indonesia sendiri yaitu yang terakhir terjadi di Sukabumi meski dengan skala
Richter yang kecil dan tidak membahayakan serta tidak ada kerusakan pada
infrastruktur bangunan yang terkena gempa.
Guncangan gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter
(SR) yang berpusat di 113 Km barat daya Sukabumi berkedalaman 10 Km, Ahad
(20/3) pagi, dirasakan warga Pangelangan, Kabupaten Bandung.
Meski guncangan kecil dan tidak membuat kerusakan
fisik, Ecep dan warga lainnya mengaku masih trauma dengan peristiwa gempa yang
terjadi pada 2 September 2009 silam. Pada Jumat (18/3) malam lalu, warga
Pangalengan juga merasakan guncangan gempa berkekuatan 3,9 SR.
Gempa bumi berkekuatan 5,3 SR mengguncang sejumlah
kawasan di Jawa Barat bagian selatan. Gempa bumi yang berpusat di 113 Km barat
daya Sukabumi dengan kedalaman 10 Km itu terjadi sekitar pukul 08.20 WIB.
Tidak
dilaporkan adanya kerusakan dari kejadian gempa bumi yang terjadi itu. Meski
demikian, goyangannya sempat dirasakan warga di kawasan Jabar selatan.
Wilayah Jawa Barat merupakan jalur rawan
bencana alam gempa bumi, terakhir gempa bumi berkekuatan tinggi terjadi pada 9
September 2009 yang mengakibatkan kerusakan di sejumlah daerah di Jabar
Selatan.
Ø TANAH
LONGSOR
Jika kamu
tinggal di negara Indonesia tentu bencana yang sering melanda
adalah banjir, gempa dan kalau tidak tanah longsor. Banyak
akibat dari bencana ini yang mungkin dapat mengakibatkan kehilangan tempat
tinggal dan kematian.
Bintang memang sampai detik ini belum pernah mengalami bencana
tanah longsor. Karena tempat tinggal bintang memang sepertinya tidak
memungkinkan hal itu terjadi, kecuali jika penyebabnya adalah gempa yang
suangat Hebat.
Dan berikut artikel lebih lengkap tentang
Penyebab dari tanah longsor baik di indonesia maupun dunia:
Bencana tanah longsor ini dapat terjadi jika gaya
pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan.Gaya pendorong diakibatkan
oleh oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah
batuan. Sedangkan penyebab gaya penahan adalah kekuatan batuan dan kepadatan
tanah.
Ini semua dimulai saat musim kering yang panjang, pada
saat itu terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Akibatnya
terjadi rongga-rongga dalam tanah yang kemudian disusul adanya retakan dan
rekahan di dalam tanah.
Di indonesia biasanya bencana tanah longsor terjadi
pada bulan november. Tahu sendirikan di bulan itu intensitas curah hujan
meningkat. Melalui tanah yang merekah pada musing kering itu, air hujan akan
masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan
lateral.
Ditambah sudut lereng yang terjal atau mencapai
sekitar 180 derajat sehingga dapat menyebabkan tanah longsor. Dan sudah barang
tentu akibat paling pahit akan dialami oleh orang yang tinggal di dekatnya.
Akibat dari Tanah longsor sebenarnya bisa dihindari
seperti membuat vegetasi atau tidak tinggal di tempat penyebab bencana ini
dapat terjadi. Masih banyak kok tanah untuk tempat tinggal yang layak di Indonesia.
Ø GUNUNG
MELETUS
Gunung
meletus kembali melanda Indonesia. Kali ini musibah alam tersebut terjadi di
Gunung Soputan, Sulawesi Utara pada pukul 06.03 Waktu Indonesia Tengah (WITA)
dengan letusan abu vulkanik setinggi 6 kilometer disertai awan panas ke arah
barat.
Surono
menjelaskan, petugas sudah memantau pergerakan Gunung Soputan sejak kemarin. Hal
ini ditandai dengan keputusan menaikan status Gunung Soputan dari sebelumnya
berstatus waspada menjadi siaga. "Sekitar pukul 23.00 WITA, kami menaikan
status Gunung Soputan," kata dia.
Ditambahkannya,
pergerakan Gunung Soputan terus mengalami peningkatan ditandai dengan kejadian
muntahan material pijar seperti kembang api atau biasa dikenal strombolian pada
Minggu dini hari, sekitar pukul 00.24 WITA.
Puncaknya,
Gunung Soputan akhirnya meletus pada pagi tadi dengan memuntahkan lava setinggi
6 kilometer.
Surono
memastikan, kendati letusan Gunung Soputan tersebut disertai awan panas, PVMBG
menganggap tidak perlu dilakukan langkah pengungsian masyarakat sekitar lokasi
letusan. Alasannya, jarang antara gunung dengan pemukiman warga umumnya sangat
jauh yaitu sekitar 8 kilometer.
Akibat
letusan tersebut, Surono mengungkapkan dampak di lapangan sudah mulai terlihat
seperti pohon-pohon yang bertumbangan karena terkena abu vulkanik dari letusan
Gunung Soputan.
"Kami
tidak tahu apakah letusan tadi pagi sudah menjadi puncak dari aktivitas Gunung
Soputan," kata dia.
Di
samping Gunung Soputan, PVMBG mengakui pihaknya saat ini juga terus memantau
pergerakan Gunung Lokon.
0 komentar:
Posting Komentar