Oke setelah beberapa tahun gw vakum dari dunia blogger. Sekarang gw kembali menyapa kalian di blog CampurAduk ini hehe. Oiya sebelum gw posting ini itu sebelumnya cuma info aje nih gw udah masuk ke dalam dunia perkuliahan dan sekarang masih di tingkat pertama. Ciee maba niyee... Yoi bro, Nanti tanggal 17 September 2014, gw bakal resmi jadi maba dari salah satu universitas swasta yang terkemuka di Indonesia yaitu UNIVERSITAS GUNADARMA.
Tapiiiii, sebelum gw ceritain tentang UG ini. Kita flashback dulu bro, apa aja yang udah gw lakuin di masa liburan yang super duper panjang yang udah gw lewatin kemarin. Oke, setelah menghadapi UN (Ujian Nasional) pada tanggal 14-16 April 2014, sehari sesudahnya sekolah SMA gw, SMA Ananda langsung mengadakan upacara kelulusan. Yap tanggal 17 April kita serentak berkumpul di aula Ananda dan melaksanakan upacara kelulusan dengan khidmat. Berikut adalah beberapa foto yang masuk ke dalam memorial ingetan gw
|
Gama - Gw |
|
Gw - Steven - Albert |
|
Gw - Ario - Stefano |
|
Siella - Gw |
|
Doni - Balong - Gw |
|
Siella - Swandi - Pak Nixson - Gw - Shella |
Nah itulah beberapa jepretan yang gw bakal rindukan. Sekarang masing-masing dari mereka udah berpisah sama gw. Mengejar cita-cita mereka. Yahh, pastinya kita semua ingin kalo kita udah kumpul lagi nanti, kita semua harus sukses.
Oke back to our topic. Setelah malam perpisahan yang panjang itu, gw fokus untuk tujuan gw setelah SMA, yaitu LOLOS di PTN. PTN tujuan gw yaitu Undip dengan jurusan Teknik Kimia. Jalur pertama yang gw tempuh yaitu SNMPTN atau jalur undangan. Yap dengan penuh kekecewaan gw pun gagal di jalur undangan itu. Jalur kedua yang disediakan pemerintah yaitu jalur tes tertulis atau SBMPTN. Dengan persiapan yang matang, gw pun melahap semua soal SBMPTN itu. Sembari menunggu pengumuman SBMPTN, gw pun refreshing otak gw. gw dan Kelvin, sahabat gw dari kecil, merencakan tour ala backpacker ke Yogya dan Semarang.
Tanggal 29 Juni 2014, kita berdua pun pergi berangkat ke Jogja dengan bermodalkan uang Rp 550.000,- di dompet gw dan Rp 600.000,- di dompet Kelvin. Keesokan harinya pukul 07.00, kereta pun tiba di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Sebenarnya tujuan utama kami ke Yogya adalah untuk mendaftar di salah satu perguruan tinggi swasta yang menyediakan jurusan teknik kimia. Setelah mencuci muka, tanpa
mandi kami pun mencari-cari universitas tujuan kami. Tanpa kendala yang berarti, kami menemukannya dan langsung mendaftar.dengan biaya pendaftaran Rp 100.000,- per orang. Setelah mendaftar kami pun pergi mencari penginapan murah sesuai isi dompet kami. Di dekat Jalan Malioboro kami mendapatkan penginapan yang bisa dibilang 'murah' untuk kami. tak pikir panjang langsung kami bayar sewa dan langsung istirahat tidur. Pada malamnya banyak hal yang kami lakukan.mulai dari wisata kuliner, pergi ke alun-alun selatan untuk mencoba melewati pohon beringin kembar yang konon katanya apabila ada yang berhasil melewati pohon kembar tersebut dengan mata tertutup maka sebuah permintaannya akan terwujud, lalu kami foto-foto di sepanjang jalan Malioboro. Esok harinya, kami pun pergi ke pantai Parangtritis. Berikut foto-fotonya
|
Jalan Malioboro |
|
Gw |
|
Kelvin |
|
Pohon Beringin Kembar |
|
Pantai Parangtritis |
|
Gw |
|
Kelvin |
Yap, jalan-jalan gw dan Kelvin di Yogyakarta memang menyenangkan. Setelah itu kami pun check out dari penginapan dan on the way ke Semarang. di Google Maps yang gw liat di smartphone gw, Yogyakarta-Semarang ga jauh jadi kami pun merencanakan akan touring lagi saat sampai di Semarang. Namun kenyataannya, Yogyakarta-Semarang itu memakan waktu perjalanan hingga 6 jam! Kami pun panik karena kami tiba di Terminal pukul 11.30 malam. Alhasil sembari melihat isi dompet masing- masing yang sisa 200 ribu, kami memilih untuk langsung pergi ke stasiun untuk memesan tiket pulang ke Jakarta secepatnya. Menyedihkan, tidak ada angkutan umum yang lewat pada pukul segitu sehingga dengan amat terpaksa kami berjalan dari terminal ke stasiun dengan jarak yang tercantum di Google Maps yaitu 5 km! WOW!! dengan langkah gontai karena terlalu banyaknya barang bawaan, kami menempuh perjalanan menuju stasiun. Saat tiba di stasiun, kami langsung memesan tiket dan ternyata tiket untuk berangkat besok itu hanya tiket kereta eksekutif seharga Rp 150.000,- dan keretanya berangkat pada pukul 21.00 besok malam. Alhasil segala planning kami untuk pergi ke Klenteng Sam Po Kong pun pupus. Dengan uang Rp 50.000,- kami pun tidak bisa menyewa penginapan apapun. Akhirnya kami terpaksa tidur di STASIUN! benar-benar unforgottable trip mas bro haha. Keesokan harinya kami berencana mengunjungi universitas idaman kami. Universitas Diponegoro. Yap dengan modal seadanya kami lebih memilih jalan kaki daripada naik angkutan umum walaupun jarak yang ditempuh lumayan jauh. Kelelahan kami pun terbayarkan dengan melihat betapa megahnya kampus Undip tersebut. Setelah melihat-lihat kami pun kembali ke stasiun untuk menunggu kereta. Dan akhirnya kami pun pulang ke Bekasi dengan selamat dan isi dompet kosong.
Hari pengumuman SBMPTN pun tiba, kecemasan pun merajalela. dan hasilnya gw pun gagal (lagi). And the last chance for us adalah UM atau Ujian Mandiri. Karena kegagalan 2x tersebut mematahkan semangat gw. Gw pun mengikuti UM dengan ogah-ogahan. Yap, dan hasilnya pun ogah-ogahan juga hahaha... Setelah kegagalan gw itu, gw disuruh milih sama bokap nyokap gw, "Lo pilih swasta di Jogja yang kualitasnya belum terjamin atau pilih Gunadarma yang udah terjamin dengan kualitasnya ? Kalo lo pilih Gunadarma, lo mesti ngerelain jurusan teknik lo itu." Yaudah dengan 'agak' terpaksa gw pilih Gunadarma. Tapi ternyata pilihan yang gw pilih itu adalah pilihan yang benar bro. Dengan gw kuliah di Gunadarma Kalimalang, gw bisa ngebantuin bokap nyokap yang dagang. Bisa nganter cici gw ke kantor soalnya sampe sekarang kan gw belom masuk kuliah. Gw yakin kalo awalnya aja udah bagus maka ke depannya pasti akan bagus buat gw. Jadi ternyata dari banyak kegagalan yang udah gw alamin, ada hikmah tersendiri yang dapat gw ambil.
"Selagi bisa buat bokap nyokap tersenyum sekarang, kenapa kita mesti nunggu nanti ?"
wkwkak cukup menghibur
BalasHapus