Pages

Jumat, 15 Mei 2015

Keindahan, Renungan dan Keserasian

KEINDAHAN
Keindahan. Berasal dari kata indah yang mempunyai arti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu keadaan yang enak dipandang, cantik, dan elok. Setelah kata indah itu ditambahkan imbuhan ke- -an maka indah yang awalnya merupakan kata sifat berubah menjadi kata benda yang memiliki arti sifat-sifat yang indah atau keelokan.


Keindahan menurut masing-masing orang itu berbeda-beda karena setiap orang memiliki penilaian masing-masing terhadap apa itu indah menurut mereka. Kita ambil contoh yaitu misalkan dalam hal menilai wanita cantik. A dan B adalah dua orang pria yang sedang jalan di sebuah pusat perbelanjaan. Tanpa sengaja, mereka melihat seorang wanita berambut sedang, tidak panjang tidak pendek, dengan warna rambut pirang dan tubuh proporsional. Pria A berkata, "Indah sekali wanita itu. Andai aku bisa mengobrol sebentar berdua dengannya pasti hariku akan semakin lengkap." Pria B pun membalas, "Apaan sih biasa aja kali ga cakep-cakep banget tuh cewe. Lebay lo." Dari contoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keindahan yang sesungguhnya itu relatif tergantung pada objek yang menilai keindahan tersebut.
Menurut luasnya, pengertian keindahan di bedakan menjadi 3 macam, yaitu :

  1. Keindahan dalam arti luas
    • Menurut The Liang Gie, keindahan adalah ide kebaikan
    • Menurut Pluto, watak yang indah dan hukum yang indah
    • Menurut Aris Toteles, Keindahan adalah sesuatu yang baik dan juga menyenangkan   
    • Jadi keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual.
  2. Keindahan dalam arti Estetik murni yaitu hubungan seseorang dengan segala sesuatu yang di serapnya. 
  3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu penilaian terhadap benda-benda yang diserap dengan penglihatan.
NILAI EKSTENTIK
Nilai ekstentik merupakan sebuah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Nilai adalah suatu realitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan terdapat pada benda.
Dalam bidang filsafat, istilah nilai sering kali di pakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (googness).



NILAI EKSTRINSIK DAN INTRINSIK
Sering kita mendengar bahwa cantik di luar belum tentu cantik di dalam. Atau ada banyak lelaki berkata yang penting inner beauty nya. Perlu Anda ketahui bahwa kata-kata yang baru saja Anda baca adalah salah satu kebohongan terbesar, karena di dunia ini, akui saja mana ada laki-laki yang ingin memiliki pasangan yang jelek? Terkecuali pasangan jeleknya itu sudah sangat berjasa untuk si laki-laki itu.
Ngomong-ngomong inner beauty, arti dari inner beauty adalah kecantikan dari dalam (intrinsik). Nah, kalau ada kecantikan dari dalam pasti ada kecantikan dari luar dong (ekstrinsik). Nilai intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada keindahan dapat dikatakan bahwa keindahan tersebut terpancar dari dalam atau terpancar dari luar. Misalkan sebuah bunga tadi, itu punya nilai ekstrinsik saja sedangkan nilai intrinsiknya kita tidak tahu karena kita tidak bisa menilai apa-apa lagi dari bunga itu selain penampilan dari bunga tersebut. Suatu benda dikatakan punya nilai intrinsik apabila benda tersebut bisa berperilaku dan berpikir, kalau tidak ya paling hanya memiliki nilai ekstrinsik saja.

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Untuk mengerti akan keindahan yang tadi sudah dijelaskan sebelumnya, kita harus berkontemplasi. Kontemplasi itu sendiri pengertiannya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah renungan dengan perhatian penuh. Jadi untuk memahami keindahan yang universal, keindahan yang benar-benar dirasakan oleh hati Anda maka Anda harus berkontemplasi atau merenung sejenak, renungkan apakah benda tersebut indah, apakah benda tersebut sangat indah menurut hati Anda. Renungkanlah dengan penuh kesadaran. Maka Anda akan mendapatkan apa itu keindahan yang sebenarnya.

Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu di hubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan factor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat Kontemplasi dan Ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.

RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori dalam merenung ialah :
  • Teori Pengungkapan (Curahan hati)
  • Teori Metafisik (Keindahan = Kebenaran)
  • Teori Psikologis (Seni = Wujud keinginan dari otak bukan hati)
KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi yang artinya cocok, sesuai, kena benar, selaras, sepadan, harmonis. Jadi keserasian merupakan suatu kecocokan antara dua benda atau lebih. Dalam menentukan keserasian dari perpaduan keindahan ada beberapa teori yang dapat dipakai yaitu :
  •  Teori Objektif (Benda terlihat serasi karena keindahan dari benda-benda itu sendiri)
  • Teori Subjektif (Benda terlihat serasi karena itu merupakan penilaian dari subjek yang melihat)
  • Teori Perimbangan (Penengah antara objektif dan subjektif)

KESIMPULAN
Keindahan tidak dapat dilihat, melainkan dapat dirasakan. Dapat mengartikan apa itu indah, bila memang tepat merasakanya maka akan dapat mendefinisikan apa arti keindahan itu sendiri. Untuk merasakannya, maka diperlukan sebuah renungan. Dan di dalam renungan itu terdapat banyak teori yang berbeda yang menjelaskan bahwa renungan memiliki banyak macam cara untuk mendeskripsikannya.


Source :
http://kbbi.web.id/
https://windyku.wordpress.com/2011/03/10/keindahan-dan-renungan/

2 komentar: